CAHA KE 7 IMPLEMENTASI P5 KELAS 4A

Kota Bima. Senin, 13 Februari 2023 SDN 5 Berkarya- Salam bahagia bagi Sahabar CAHA. Sedikit saya kupas apa itu CAHA ? Caha adalah akronim dari Catatan Harian Fasilitato kelas 4A dalam implementasi P5. Caha sendiri memiliki makna yang luar biasa dalam bahasa Bima. Caha berarti rajin. Dalam hal ini, saya akan selalu rajin memberikan catatan harian tentang implementasi P5 dan lainnya yang merupakan rutinitas harian dalam saling berbagi praktik baik. 

Selamat membaca catatan harian ke 7 Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kelas 4A. 

Hari ini, Kelas 4A melaksanakan Aksi Nyata Kewirausahaan dengan judul Inovasi Penjualan penganan Khas Bima yang merupakan puncak dari kegiatan P5 Kewirausahaan. Adapun rundown kegiatannya adalah sebagai berikut :

1.     Persiapan (Mebuka kegiatan seperti biasa dalam kelas dengan Salam, mengecek kehadiran, dan Do’a)

2.     Mengecek persiapan aksi nyata berjualan disetiap kelompok

3.     Mempersiapkan lapak berdasarkan kelompok

4.     Menata lapak dan posisi jualan oleh masing – masing kelompok

5.     Pengarahan dari Koordinator P5, dan Pembukaan oleh Kepala Sekolah

6.     Berjualan

7.     Refleksi hasil penjualan

8.     Penutup

Adapun suasana kegiatannya adalah suasana begitu ramai dengan suara peserta didik yang berbincang dan bercakap – cakap terkait dengan jualan masing – masing. Selain dari pada itu, tiap kelompok diberi kesempatan untuk menceritakan jualan kelompoknya sekaligus mempromosikannya. Memang dalam hal berbicara dan untuk memopromosikan masih kurang sebagaimana yang diharapkan. Namun, dengan berani tampil, menjelaskan produk jualan seadanya, itu sudah merupakan hal yang sangat luar biasa bagi peserta didik. Setelah proses jual beli dibuka secara resmi oleh kepala sekolah suasana menjadi ramai. Sekolah seolah berubah menjadi pasar. Terdengar teriakan mempromosikan barang, suara anak – anak mengembalikan uang kepada teman yang membeli, suara siswa yang menanyakan harga, dan sebagainya. Sungguh ini sangat menyenangkan. Peserta didik digiring pada kehidupan nyata selayaknya orang dewasa.

Namun, pada sisi lain kegiatan berlangsung. Ada seoarang anak yang menangis akibat dagangannya belum laku dibandingkan jualan kelompok lainnya. Karena mereka menjual makanan yang sama, Setelah dilakukan refleksi didalam kelas, ternyata yang laku yang menyebabkan seorang anak tadi menangis, ia salah dalam menjual. Ia menjual kurang dari pokok yang dia beli alias RUGI. Sedangkan anak yang menangis karena ia tetap bertahan pada harga yang ia tentukan diawal akhirnya dagannya ludes juga dan ia memperoleh keuntungan yang besar.

 Dari hasil data refleksi yang saya lakukan, Jumlah uang yang terkumpul di kelas 4a saja sebanyak Rp. 637.000,00-. Yang untung banyak sebanyak 17 orang. 2 orang tidak berjualan dan hanya membantu kelompok. 3 orang kembali modal. 2 orang jualannya tidak laku. 5 orang jualannya laku namun, mengalami kerugian yang disebabkan oleh menjual kurang dari harga beli (Pokok) dan salah mengelola hasil jualan. Jumlah siswa kelas 4A sebanyak 35 orang, sehingga sisanya sebanyak 6 orang tidak hadir dengan alasan sakit dan ijin.

Berdasarkan data tersebut, dapat disajikan data kegiatan peserta didik dalam berwirausaha dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Grafik hasil berwirausaha kelas 4A Senin, 13 Februari 2023

 

Dan dari hasil observasi yang saya lakukan, profil pelajar pancasila seperti bergotong royong, peduli, kreatif, dan bernalar kritis nampak pada diri peserta didik. Hanya saja perlu dilakukan secara berulang dan continue untuk memperkuat dan memperdalam nilai – nilai yang dimaksud oleh profil pelajar pancasila tersebut.

Adapun hal – hal yang perlu diperbaiki kedepannya adalah :

1.     Peserta didik perlu berkolaborasi dengan kantin sekolah, sehingga ketika dagangannya tidak laku mereka dapat mengembalikan ke kantin dan tidak harus bawa pulang ke rumahnya

2.     Perlu melibatkan dudi untuk ikut membuka lapak di sekolah bersama peserta didik, untuk mendekatkan peserta didik dengan DUDI.

 Sekian.Erdin.Admin06