JENIS ANAK INKLUSI DI SEKOLAH
SDN 5 Ratu Berkarya. Anak inklusi adalah anak yang belajar bersama di kelas yang sama dengan anak-anak lain pada umumnya, baik yang memiliki kebutuhan khusus maupun tidak. Pendidikan inklusi bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK), untuk belajar dalam lingkungan yang sama dan menerima pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Berikut jenis-jenis anak inklusi di sekolah ciri-ciri dan cara menghadapinya :
01. Gangguan Spektrum Autisme (GSA/ASD)
Ciri Spesifik:
• Kesulitan dalam komunikasi dua arah.
• Perilaku repetitif (mengulang-ulang).
• Sensitif terhadap suara atau sentuhan.
• Kontak mata terbatas.
Cara Menghadapi:
• Gunakan visual schedule dan struktur aktivitas yang jelas.
• Beri instruksi singkat, konsisten, dan ulangi bila perlu.
• Hindari perubahan mendadak; beri peringatan sebelumnya.
• Latih interaksi sosial secara bertahap.
02. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Ciri Spesifik:
• Sulit duduk diam, banyak bergerak.
• Impulsif dan sulit mengontrol perilaku.
• Kurang fokus, mudah teralihkan.
• Sering menyela saat orang lain bicara.
Cara Menghadapi:
• Gunakan strategi duduk di barisan depan/dekat guru.
• Terapkan aturan yang jelas dan berulang.
• Gunakan reward system untuk perilaku positif.
• Berikan waktu istirahat singkat saat gelisah.
03. Specific Learning Disorder (Gangguan Belajar Spesifik)
Ciri Spesifik:
• Kesulitan membaca (disleksia).
• Kesulitan menulis (disgrafia).
• Kesulitan berhitung (diskalkulia).
Cara Menghadapi:
• Gunakan metode belajar multisensori.
• Sediakan waktu tambahan untuk tugas.
• Gunakan alat bantu visual atau teknologi.
• Berikan instruksi bertahap dan langsung.
04. Intellectual Disability (Disabilitas Intelektual)
Ciri Spesifik:
• IQ di bawah rata-rata.
• Sulit memecahkan masalah atau berpikir logis.
• Perlu waktu lebih lama memahami informasi.
Cara Menghadapi:
• Gunakan pendekatan individual.
• Materi sederhana, konkret, dan berulang.
• Berikan dukungan visual dan praktik langsung.
• Perkuat dengan pembelajaran kontekstual.
05. Emotional and Behavioral Disorders (Gangguan Emosi/Perilaku)
Ciri Spesifik:
• Mudah marah atau cemas.
• Sulit bekerja sama atau mengikuti aturan.
• Perubahan emosi ekstrem.
Cara Menghadapi:
• Ciptakan lingkungan kelas yang aman dan positif.
• Bangun hubungan yang suportif dan penuh empati.
• Libatkan layanan konseling atau BK.
• Terapkan strategi penguatan positif.
06. Speech and Language Impairments (Gangguan Bicara/Bahasa)
Ciri Spesifik:
• Kesulitan mengucapkan kata dengan jelas.
• Sulit memahami atau menyampaikan pesan.
• Lambat dalam perkembangan bahasa.
Cara Menghadapi:
• Gunakan kalimat sederhana dan jelas.
• Beri waktu tambahan untuk menjawab.
• Gunakan alat bantu komunikasi visual.
• Libatkan terapis wicara bila memungkinkan.
07. Hearing Impairment (Tunarungu)
Ciri Spesifik:
• Kesulitan mendengar percakapan atau suara guru.
• Ketergantungan pada bahasa isyarat atau membaca bibir.
• Miskomunikasi dalam kegiatan lisan.
Cara Menghadapi:
• Tempatkan siswa di depan kelas atau dekat guru.
• Gunakan bahasa tubuh dan visual pendukung.
• Gunakan alat bantu dengar atau tulisan.
• Sediakan transkrip atau bahan visual.
08. Visual Impairment (Tunanetra)
Ciri Spesifik:
• Kesulitan membaca tulisan di papan atau buku.
• Perlu bantuan untuk navigasi ruang kelas.
• Ketergantungan pada pendengaran atau sentuhan.
Cara Menghadapi:
• Sediakan materi audio atau braille.
• Gunakan cetakan huruf besar dan kontras tinggi.
• Hindari hambatan fisik di kelas.
• Dampingi saat berpindah tempat.
09. Multiple Disabilities (Disabilitas Ganda)
Ciri Spesifik:
• Kombinasi dua atau lebih gangguan (misalnya tunanetra dan autisme).
• Kebutuhan belajar yang sangat kompleks.
Cara Menghadapi:
• Rencana pendidikan individual (RPI).
• Libatkan tim profesional multidisiplin.
• Gunakan metode yang fleksibel dan terintegrasi.
• Berikan bantuan penuh dalam aktivitas sehari-hari.
10. Other Health Impairments (Gangguan Kesehatan Lain)
Ciri Spesifik:
• Kondisi medis seperti epilepsi, asma, diabetes, atau ADHD.
• Memengaruhi energi, stamina, atau konsentrasi.
Cara Menghadapi:
• Fleksibilitas dalam jadwal belajar.
• Pahami kondisi medis dan tanda darurat.
• Bekerja sama dengan tenaga medis atau keluarga.
• Sediakan waktu istirahat yang cukup.
sumber (dari berbagai sumber)